Kota terbersih

Di pagi hari pukul 5, terdapat beberapa truk pengangkut berwarna hijau yang sibuk memindahkan emas hitam (mungkin merujuk pada sampah atau limbah) ke dalam truk. Setiap truk tersebut membawa sekitar 3 hingga 4 orang staff kebersihan. Mereka bekerja dengan antusias, mengangkat tong-tong sampah dan memasukkannya ke dalam truk.


Lingkungan sekitar masih sunyi, karena penduduk Thailand masih tertidur. Truk-truk tersebut berkeliling di sekitar perumahan dan pasar, mungkin sebagai bagian dari rutinitas pengumpulan sampah pagi. Jalanan yang mereka lalui masih sepi, dengan sinar matahari perlahan menyingsing di cakrawala.


Para penjaga kebersihan tampak profesional dengan seragam mereka. Mereka saling bekerja sama, bergerak dengan efisien dan hati-hati saat memindahkan sampah ke dalam truk. Mungkin ada beberapa penjaga kebersihan yang berjalan kaki sambil mengumpulkan sampah dari tong sampah yang berada di sepanjang jalan.


Meskipun kegiatan pengumpulan sampah sedang berlangsung, atmosfer masih damai dan tenang. Penduduk setempat masih terlelap dalam tidur mereka, tanpa banyak gangguan dari suara atau keramaian. Truk-truk berwarna hijau itu terus bergerak dari satu titik pengumpulan sampah ke titik berikutnya, menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Pada pagi hari ketika penduduk phitsanulok bangun pagi. Biasanya mereka membuang sampah yang berasal dari dalam rumah. ketika bangun pagi tong tong sampah yang ada di depan rumah sudah kosong. Kemudian pada siang hari Biasanya Saleng atau pemulung mengambil sampah-sampah yang ada nilainya untuk dikumpulkan dan dijual. Demikian rutin setiap hari sirkulasi sampah di kota ini.

Hampir jarang ditemui sampah bertumpuk hingga lama di sini. Biasanya truk truk sampah akan segera mengambil sampah yang bertumpuk, sehingga tidak sampai mengganggu pengguna jalan.

Kota terbersih se ASIA TENGGARA

Memang benar kota phitsanulok mendapatkan julukan kota terbersih se-asia Tenggara. Kebiasaan warga dan sistem manajemen pengelolaan sampah sudah berjalan dengan baik. Edukasi tentang pengelolaan sampah ini ini juga diajarkan di sekolah tingkat dasar hingga universitas.

 Jagalah kebersihan

Pemerintah kota Phitsanulok menyediakan tiga tong sampah di sepanjang jalan. Tong sampah tersebut terdiri dari jenis daur ulang, jenis sampah makanan, dan sampah berbahaya. Pemerintah juga menyiapkan layanan kebersihan dengan cara menyediakan call center bila ada sampah yang menumpuk untuk diambil.

 buanglah sampah pada tempatnya

Pendidikan untuk peduli dengan sampah sudah diajarkan sejak usia dini. Para pelajar diminta untuk memisahkan sampah dan meletakkan di tempat yang sesuai. Di mulai dari kantin sekolah, Para pelajar diminta untuk membereskan piring dan makanan dan membawa ke tempat pengumpulan bekas sisa makanan dan memisahkan sisa makanan dengan botol botol plastik ke tempat yang sudah disediakan.

Perusahaan daur Ulang

Di kota ini juga ada perusahaan pengelolaan sampah yang terkenal titik perusahaan ini ini bergerak di bidang daur ulang sampah. Mengelola sampah menjadi lebih bernilai lagi. Nama perusahaan itu adalah Wongpanit. Perusahaan daur ulang ini digagas oleh Dr. Somthai Wongcharoen, Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1974. 

Perusahaan ini juga memberikan layanan training dan konsultasi tentang pengelolaan sampah. Sudah banyak instansi dan pemerintah kota dari berbagai negara belajar pengelolaan sampah dengan berkunjung ke perusahaan ini.



Bila Anda hendak berkunjung, Anda bisa menghubungi perusahaan ini. atau silakan inbox di kolom website ini.

Dengan jargon bahwa sampah bukan benda yang tak ternilai. Sampah adalah emas hitam yang sangat bernilai. Pandangan ini mengubah cara berpikir bahwa sampah bukan bermakna sampah yang tak berguna. Sampah adalah benda yang harus diletakkan pada tempatnya. Maka benda tersebut akan berguna. Pandangan ini yang menjadi dasar pemikiran kita untuk merawat lingkungan. Sampah bukan musuh namun dijadikan sahabat.

Yang terbuang hendaklah kau sayangi

yang terlantar hendaklah kau pelihara

 tak ada yang sia-sia di dunia ini

Emas hitam harta kita

Demikian sepenggal bait puisi yang bisa menjadi refleksi bagi kita. Sebelumnya kita memandang sampah adalah barang yang tidak berguna. Sudah saatnya kita peduli terhadap lingkungan kita.